Pemikiran Mutiara
Dimalam kegelapan rohani, kemulian Allah bersinar melalui
jemaatNya dalam mengangkat kepala yang tertunduk dan menghibur yang berduka.
Disekeliling kita terdengar tangisan kesusahan dunia. Di setiap tempat ada yang
berduka sedang menangis, adalah tugas kita untuk menolong membebaskan dan
melunakkan dan menghaluskan kesukaran dan kesengsaraan hidup. Hanya Kasih
Kristus yang dapat memuaskan kebutuhan jiwa. Jikalau Kristus tinggal dalam
kita, hati kita akan penuh dengan rasa simpati. Sumber kasih Kristus yang
sungguh-sungguh yang tadinya tertutup akan terbuka. PP,718,719.
PASAL DUAPULUH LIMA
“Karena aku menyelamatkan orang
sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tak ada penolongnya;
aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang
janda kubuat bersukaria; aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku
seperti jubah dan serban; aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang
orang lumpuh; aku menjadi Bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak
kukenal kuselidiki.” Ayub: 29:12-16.
KEWAJIBAN KITA TERHADAP ORANG YANG MALANG.
Rasa Kasihan Terhadap yang Buta, Lumpuh, Menderita.
Mereka yang berbelas kasihan
terhadap orang yang malang, yang buta, yang lumpuh, yang tertindas,
janda-janda, yatim-piatu, yang berkekurangan, Kristus mewakili para penurut
hukum yang akan mewarisi hidup
kekal. 3 T 512.
Rasa Simpati Yang Beku.
Memandang usaha sorga untuk
menyelamatkan yang hilang, bagaimana mereka yang mewarisi kekayaan kemurahan Kristus
menarik perhatian dan rasa simpati dari sesama manusia? Bagaimana mereka
memanjakan pangkat atau kasta dan menganggap sepele orang malang dan yang
miskin?
Ya, itu terlalu benar bahwa
kesombongan pangkat dan tekanan orang miskin yang merajalela di dunia ini, ada
juga diantara yang mengaku pengikut Kristus. Dengan banyak orang, rasa simpati
yang harus dituangkan sepenuhnya kepada umat manusia nampaknya sudah beku.
Orang mengambil untuk diri sendiri hadiah yang telah dipercayakan kepada mereka
yang seharusnya memberkati orang lain. Orang kaya menggilas wajah orang miskin
dan menggunakan sarana yang diperoleh untuk memanjakan kesombongan dan pameran
kasih bahkan didalam rumah Allah. Bukanlah karena Tuhan telah menyatakan
kasihNya kepada orang miskin dan yang hina,
yang patah hati,
dunia ini menjadi
satu tempat yang
sedih bagi orang miskin. RH,June
20,1893
Biarlah Keadaan Saudara Yang Malang Itu Menjadi Keadaan Kita Sendiri.
Bilamana seorang sedang bergumul
dengan usaha yang jujur untuk mempertahankan diri dan keluarganya, namun dia
tidak sanggup melakukan, sehingga mereka menderita untuk makanan keadaanya dan
pakaian, Tuhan tidak akan menjatuhkan
hukuman bersalah kepada saudara-saudara yang melayani jikalau mereka melihatnya
dengan kelalaian atau menentukan keadaan bagi saudara ini yang kebetulan tidak
dapat memenuhinya. Kita yang menentukan sendiri keadaan saudara kita yang
malang ini.
Kalau ada sikap tak peduli di
pihak mereka yang mengaku pengikut Kristus, satu kegagalan mencukupkan
kebutuhan seorang saudara atau saudari yang menanggung kuk kemiskinan dan
penindasan, itu dicatat dalam buku sorga sebagaimana ditunjukkan kepada Kristus
dalam pribadi orang kudus milikNya. Oh, betapa teliti perhitungan yang Tuhan
berikan kepada banyak, sangat banyak, yang memperkenalkan Firman Kristus kepada
orang lain tetapi gagal menyatakan rasa simpati yang lembut dan penghargaan
kepada seorang saudara seiman yang kurang beruntung dan kurang berhasil
ketimbang mereka sendiri…
Jikalau anda mengetahui keadaan
saudara ini dan tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membebaskannya, dan
mengubah penindasan terhadap dia menjadi kebebasan, Anda tidak melakukan
pekerjaan Kristus, dan bersalah di hadapan Allah. Saya menuliskannya dengan jelas
karena dari terang yang diberikan Allah kepada saya ada sejenis pekerjaan yang
diabaikan.
Boleh saja diberikan perhatian
besar kepada bisnis memberi makan golongan yang bersedih yang ada dalam
kemiskinan. Saya tidak menentang semuanya ini, tetapi itu menjadi satu kegiatan
yang salah kaprah jikalau kita melewatkan kasus ini yang menjadi rumah tanggga
iman dan biarlah mereka berseru dalam kesedihan datang kepada Allah karena
penderitaan yang kita dapat redakan, dan dalam melakukan hal itu mewakili Yesus
Kristus dalam rasa simpati dan kasih. Tuhan bertentangan dengan kita karena
pengabaian ini. Dia tak dapat mengatakan kepada laki-laki dan perempuan
manapun, “Sabarlah,” kecuali mereka sudah lakukan dengan baik dalam
memperkenalkan sifat Kristus----- Kebaikan, belas kasihan dan kasih— kepada
sesama manusia. Manuscript 34, 1894.
Sediakan Tempat Tinggal Bagi Gelandangan.
Beberapa tahun lalu kepada saya
ditujukkan bahwa umat Allah akan diuji dalam hal ini yaitu menyediakan tempat
tinggal bagi kaum gelandangan; bahwa akan banyak orang yang tidak mempunyai
tempat tinggal akibat dari mempercayai kebenaran. Pertentangan dan penganiayaan
akan menyusahkan orang percaya di rumah mereka, dan adalah kewajiban dari
mereka yang mempunyai rumah untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi mereka
yang tak mempunyai tempat tinggal. Kepada saya telah ditunjukkan baru-baru ini
bahwa Allah akan menguji yang mengaku umatNya sehubungan dengan masalah ini.
Demi kita, Yesus menderita
kemiskinan agar melalui kemiskinanNya kita menjadi kaya. Dia membuat satu
pengorbanan agar Dia menyediakan satu rumah bagi para musafir dan orang asing
dalam dunia yang sedang mencari negeri baru, bahkan yang sorgawi, akankah
mereka yang tunduk kepada kemurahanNya, yang berharap jadi pewaris kebafaan,
menolak, atau merasa enggan, membagikan rumah mereka dengan yang tidak
mempunyai rumah dan yang berkekurangan? Akankah kita, yang jadi murid-murid
Yesus, menolak orang asing memasuki pintu kita karena mereka tidak bisa
berkenalan dengan penghuni rumah?
Peganglah perintah rasul yang tak
dipaksakan sekarang ini: “jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang,
sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah
menjamu malaikat-malaikat.” Ibarani
12:2….
Bapa kita di sorga meletakkan
berkat terselubung di jalan kita, tetapi sebagian orang tidak menjamahnya
karena takut itu akan mengganggu kebahagiaan mereka. Para malaikat sedang
memperhatikan apakah kita mengambil kesempatan dalam jangkauan kita melakukan
kebaikan—sedang menunggu apakah kita memberkati orang lain, agar sebaliknya
mereka memberkati kita….
Saya telah mendengar banyak orang
yang memaafkan diri tidak mengundang orang-orang saleh milik Allah kedalam
rumah dan hati mereka. “Mengapa, saya tidak bersedia, tak ada yang mau dimasak;
mereka harus pergi ke tempat lain.” Dan di tempat itu mungkin ada maaf lain
yang diciptakan agar tidak menerima mereka yang memerlukan keramah-tamahan, dan
perasaan tamu pengunjung itu sangat sedih, dan mereka pergi dengan kesan yang
tidak menyenangkan tentang keramah-tamahan mereka yang mengaku saudara dan
saudari. Saudariku, kalau engkau tidak mempunyai roti, tirulah kasus yang
dikemukakan dalam Alkitab. Pergilah kepada tetangga dan katakan: “ Sahabat,
pinjamkan saya tiga ketul roti; karena sahabat saya dalam perjalanannya datang
padaku, dan saya tak punya apa-apa untuk disajikan di hadapannya.” Kita tidak
pernah mempunyai satu contoh kekurangan roti pernah dibuat menjadi satu maaf
untuk menolak permintaan si pemohon. Ketika Elia datang menemui janda di
Sarepta, dia membagikan potongan rotinya
kepada nabi Allah, dan dia membuat satu mujizat yang menyebabkan bahwa dalam
tindakan menyediakan tempat tinggal untuk hambaNya, membagi potongan roti
dengan dia, dia sendiri dipertahankan, dan hidupnya bersama anaknya dijamin.
Dengan demikian, itu membuktikan dalam banyak kasus, jikalau mereka melakukan
ini dengan hati gembira, demi kemuliaan Allah. 2 T. 27-29.
Tubuh Jemaat Bertanggungjawab Atas Kelalaian Anggotanya.
Gereja bertanggungjawab selaku
satu tubuh atas kesalahan anggota-anggotanya. Apabila dibiarkan roh yang
mementingkan diri sendiri dan tidak menaruh rasa simpati bercokol dalam diri
anggotanya terhadap yang malang, janda, anak yatim-piatu, yang buta, yang
lumpuh, dan mereka yang sakit dalam tubuh dan pikiran. Dia akan menyembunyikan
wajahNya dari umatNya sampai mereka melakukan kewajiban dan memisahkan yang
salah dari antara mereka. Jika ada yang mengaku nama Kristus sampai sekian jauh
salah menggambarkan Juruselamat mereka seperti tidak peduli akan kewajiban
terhadap yang menderita, atau jika mereka dengan cara bagaimana saja mencari
keuntungan diri sendiri yang menyakiti hati yang berkemalangan, dengan demikian
merampas sarana dari mereka, Tuhan memegang jemaat bertanggungjawab atas dosa
anggotanya sampai mereka melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mengobati
kejahatan yang timbul. Dia tidak akan mendengar doa umatNya sementara anak yatim-piatu, yang tidak punya
bapa, yang lumpuh, yang buta, dan yang sakit yang diabaikan diantara mereka. 3 T, 517.
Sorga Menyimpan Catatan yang Tepat.
Kristus menghargai setiap
tindakan belas-kasihan, kedermawanan dan perhatian yang mendalam bagi yang
malang, yang buta, yang lumpuh, yang sakit, janda dan anak yatim-piatu
sebagaimana dilakukan kepada diriNya sendiri; dan pekerjaan ini disimpan dalam
buku catatan di sorga dan akan diberi imbalan. Dengan kata lain, satu catatan
akan ditulis dalam buku menentang mereka yang menyatakan pengabaian imam dan
orang Lewi terhadap yang malang, dan mereka yang mengambil kesempatan
keuntungan dari kemalangan orang lain. 3 T
512, 513 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar