Jumat, 08 Februari 2013

BAGIAN VIII - ORANG YANG MALANG



Pemikiran Mutiara

Dimalam kegelapan rohani, kemulian Allah bersinar melalui jemaatNya dalam mengangkat kepala yang tertunduk dan menghibur yang berduka. Disekeliling kita terdengar tangisan kesusahan dunia. Di setiap tempat ada yang berduka sedang menangis, adalah tugas kita untuk menolong membebaskan dan melunakkan dan menghaluskan kesukaran dan kesengsaraan hidup. Hanya Kasih Kristus yang dapat memuaskan kebutuhan jiwa. Jikalau Kristus tinggal dalam kita, hati kita akan penuh dengan rasa simpati. Sumber kasih Kristus yang sungguh-sungguh yang tadinya tertutup akan terbuka. PP,718,719.

PASAL DUAPULUH LIMA

“Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tak ada penolongnya; aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda kubuat bersukaria; aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban; aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang orang lumpuh; aku menjadi Bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal kuselidiki.” Ayub: 29:12-16.

KEWAJIBAN KITA TERHADAP ORANG YANG MALANG.

Rasa Kasihan Terhadap yang Buta, Lumpuh, Menderita.
Mereka yang berbelas kasihan terhadap orang yang malang, yang buta, yang lumpuh, yang tertindas, janda-janda, yatim-piatu, yang berkekurangan, Kristus mewakili para penurut hukum  yang akan mewarisi hidup kekal.  3 T 512.

Rasa Simpati Yang Beku.
Memandang usaha sorga untuk menyelamatkan yang hilang, bagaimana mereka yang mewarisi kekayaan kemurahan Kristus menarik perhatian dan rasa simpati dari sesama manusia? Bagaimana mereka memanjakan pangkat atau kasta dan menganggap sepele orang malang dan yang miskin?

Ya, itu terlalu benar bahwa kesombongan pangkat dan tekanan orang miskin yang merajalela di dunia ini, ada juga diantara yang mengaku pengikut Kristus. Dengan banyak orang, rasa simpati yang harus dituangkan sepenuhnya kepada umat manusia nampaknya sudah beku. Orang mengambil untuk diri sendiri hadiah yang telah dipercayakan kepada mereka yang seharusnya memberkati orang lain. Orang kaya menggilas wajah orang miskin dan menggunakan sarana yang diperoleh untuk memanjakan kesombongan dan pameran kasih bahkan didalam rumah Allah. Bukanlah karena Tuhan telah menyatakan kasihNya kepada orang miskin dan yang hina,  yang  patah  hati,  dunia  ini  menjadi  satu  tempat  yang  sedih bagi orang miskin. RH,June 20,1893
           
Biarlah Keadaan Saudara Yang Malang Itu Menjadi Keadaan Kita Sendiri.
Bilamana seorang sedang bergumul dengan usaha yang jujur untuk mempertahankan diri dan keluarganya, namun dia tidak sanggup melakukan, sehingga mereka menderita untuk makanan keadaanya dan pakaian, Tuhan tidak akan  menjatuhkan hukuman bersalah kepada saudara-saudara yang melayani jikalau mereka melihatnya dengan kelalaian atau menentukan keadaan bagi saudara ini yang kebetulan tidak dapat memenuhinya. Kita yang menentukan sendiri keadaan saudara kita yang malang ini.

Kalau ada sikap tak peduli di pihak mereka yang mengaku pengikut Kristus, satu kegagalan mencukupkan kebutuhan seorang saudara atau saudari yang menanggung kuk kemiskinan dan penindasan, itu dicatat dalam buku sorga sebagaimana ditunjukkan kepada Kristus dalam pribadi orang kudus milikNya. Oh, betapa teliti perhitungan yang Tuhan berikan kepada banyak, sangat banyak, yang memperkenalkan Firman Kristus kepada orang lain tetapi gagal menyatakan rasa simpati yang lembut dan penghargaan kepada seorang saudara seiman yang kurang beruntung dan kurang berhasil ketimbang mereka sendiri…

Jikalau anda mengetahui keadaan saudara ini dan tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membebaskannya, dan mengubah penindasan terhadap dia menjadi kebebasan, Anda tidak melakukan pekerjaan Kristus, dan bersalah di hadapan Allah. Saya menuliskannya dengan jelas karena dari terang yang diberikan Allah kepada saya ada sejenis pekerjaan yang diabaikan.

Boleh saja diberikan perhatian besar kepada bisnis memberi makan golongan yang bersedih yang ada dalam kemiskinan. Saya tidak menentang semuanya ini, tetapi itu menjadi satu kegiatan yang salah kaprah jikalau kita melewatkan kasus ini yang menjadi rumah tanggga iman dan biarlah mereka berseru dalam kesedihan datang kepada Allah karena penderitaan yang kita dapat redakan, dan dalam melakukan hal itu mewakili Yesus Kristus dalam rasa simpati dan kasih. Tuhan bertentangan dengan kita karena pengabaian ini. Dia tak dapat mengatakan kepada laki-laki dan perempuan manapun, “Sabarlah,” kecuali mereka sudah lakukan dengan baik dalam memperkenalkan sifat Kristus----- Kebaikan, belas kasihan dan kasih— kepada sesama manusia.   Manuscript  34, 1894.

Sediakan Tempat Tinggal Bagi Gelandangan.
Beberapa tahun lalu kepada saya ditujukkan bahwa umat Allah akan diuji dalam hal ini yaitu menyediakan tempat tinggal bagi kaum gelandangan; bahwa akan banyak orang yang tidak mempunyai tempat tinggal akibat dari mempercayai kebenaran. Pertentangan dan penganiayaan akan menyusahkan orang percaya di rumah mereka, dan adalah kewajiban dari mereka yang mempunyai rumah untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi mereka yang tak mempunyai tempat tinggal. Kepada saya telah ditunjukkan baru-baru ini bahwa Allah akan menguji yang mengaku umatNya sehubungan dengan masalah ini.

Demi kita, Yesus menderita kemiskinan agar melalui kemiskinanNya kita menjadi kaya. Dia membuat satu pengorbanan agar Dia menyediakan satu rumah bagi para musafir dan orang asing dalam dunia yang sedang mencari negeri baru, bahkan yang sorgawi, akankah mereka yang tunduk kepada kemurahanNya, yang berharap jadi pewaris kebafaan, menolak, atau merasa enggan, membagikan rumah mereka dengan yang tidak mempunyai rumah dan yang berkekurangan? Akankah kita, yang jadi murid-murid Yesus, menolak orang asing memasuki pintu kita karena mereka tidak bisa berkenalan dengan penghuni rumah?

Peganglah perintah rasul yang tak dipaksakan sekarang ini: “jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.”  Ibarani 12:2….

Bapa kita di sorga meletakkan berkat terselubung di jalan kita, tetapi sebagian orang tidak menjamahnya karena takut itu akan mengganggu kebahagiaan mereka. Para malaikat sedang memperhatikan apakah kita mengambil kesempatan dalam jangkauan kita melakukan kebaikan—sedang menunggu apakah kita memberkati orang lain, agar sebaliknya mereka memberkati kita….

Saya telah mendengar banyak orang yang memaafkan diri tidak mengundang orang-orang saleh milik Allah kedalam rumah dan hati mereka. “Mengapa, saya tidak bersedia, tak ada yang mau dimasak; mereka harus pergi ke tempat lain.” Dan di tempat itu mungkin ada maaf lain yang diciptakan agar tidak menerima mereka yang memerlukan keramah-tamahan, dan perasaan tamu pengunjung itu sangat sedih, dan mereka pergi dengan kesan yang tidak menyenangkan tentang keramah-tamahan mereka yang mengaku saudara dan saudari. Saudariku, kalau engkau tidak mempunyai roti, tirulah kasus yang dikemukakan dalam Alkitab. Pergilah kepada tetangga dan katakan: “ Sahabat, pinjamkan saya tiga ketul roti; karena sahabat saya dalam perjalanannya datang padaku, dan saya tak punya apa-apa untuk disajikan di hadapannya.” Kita tidak pernah mempunyai satu contoh kekurangan roti pernah dibuat menjadi satu maaf untuk menolak permintaan si pemohon. Ketika Elia datang menemui janda di Sarepta,  dia membagikan potongan rotinya kepada nabi Allah, dan dia membuat satu mujizat yang menyebabkan bahwa dalam tindakan menyediakan tempat tinggal untuk hambaNya, membagi potongan roti dengan dia, dia sendiri dipertahankan, dan hidupnya bersama anaknya dijamin. Dengan demikian, itu membuktikan dalam banyak kasus, jikalau mereka melakukan ini dengan hati gembira, demi kemuliaan Allah. 2  T. 27-29.

Tubuh Jemaat Bertanggungjawab Atas Kelalaian Anggotanya.
Gereja bertanggungjawab selaku satu tubuh atas kesalahan anggota-anggotanya. Apabila dibiarkan roh yang mementingkan diri sendiri dan tidak menaruh rasa simpati bercokol dalam diri anggotanya terhadap yang malang, janda, anak yatim-piatu, yang buta, yang lumpuh, dan mereka yang sakit dalam tubuh dan pikiran. Dia akan menyembunyikan wajahNya dari umatNya sampai mereka melakukan kewajiban dan memisahkan yang salah dari antara mereka. Jika ada yang mengaku nama Kristus sampai sekian jauh salah menggambarkan Juruselamat mereka seperti tidak peduli akan kewajiban terhadap yang menderita, atau jika mereka dengan cara bagaimana saja mencari keuntungan diri sendiri yang menyakiti hati yang berkemalangan, dengan demikian merampas sarana dari mereka, Tuhan memegang jemaat bertanggungjawab atas dosa anggotanya sampai mereka melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mengobati kejahatan yang timbul. Dia tidak akan mendengar doa umatNya  sementara anak yatim-piatu, yang tidak punya bapa, yang lumpuh, yang buta, dan yang sakit yang diabaikan diantara mereka.    3  T,  517. 

Sorga Menyimpan Catatan yang Tepat.
Kristus menghargai setiap tindakan belas-kasihan, kedermawanan dan perhatian yang mendalam bagi yang malang, yang buta, yang lumpuh, yang sakit, janda dan anak yatim-piatu sebagaimana dilakukan kepada diriNya sendiri; dan pekerjaan ini disimpan dalam buku catatan di sorga dan akan diberi imbalan. Dengan kata lain, satu catatan akan ditulis dalam buku menentang mereka yang menyatakan pengabaian imam dan orang Lewi terhadap yang malang, dan mereka yang mengambil kesempatan keuntungan dari kemalangan orang lain. 3 T 512, 513 .

Rabu, 16 Januari 2013

BAGIAN VII - PELAYANAN KEPADA ORANG MISKIN



Pemikiran Permata



Orang Kristen sejati adalah sahabat orang miskin.

Dia melayani saudaranya yang malang itu sebagaimana seorang yang mau menangani satu tanaman yang lembut, sensitif dan halus. Allah mau agar para pekerjaNya bergerak di antara orang sakit dan yang sedang menderita selaku pesuruh kasih dan kemurahanNya. Dia sedang memandang kita, melihat bagaimana kita sedang memperlakukan satu dengan yang lain, apakah kita mirip Kristus dalam perlakuan terhadap semua, yang tinggi atau yang rendah, yang kaya atau yang miskin yang merdeka atau yang terikat.



Bilamana menemui orang yang dilanda kesusahan dan yang tertindas, yang tidak tahu kemana mencari kelepasan, masukkan hatimu dalam usaha menolong mereka. Bukanlah maksud Allah agar anak-anakNya akan menutup diri di hadapan mereka,  tidak manaruh minat dalam kesejahteraan mereka yang kurang beruntung ketimbang diri mereka sendiri. Ingat bahwa Kristus telah mati bagi anda dan bagi mereka juga. Tindakan mendamaikan dan kebaikan hati akan membuka jalan bagimu untuk menolong mereka, memenangkan kepercayaan mereka, mengilhami mereka dengan pengharapan dan semangat.  Letter 30, 1887.



PASAL DUAPULUH


Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian  dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang diantara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!” tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunananya itu ? Demikian juga halnya dengan iman: jika iman itu tidak disertai perbuatan maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Yakobus 2:15-17.                      

                                 

PELAYANAN PENGIJILAN KEPADA ORANG MISKIN

           

Injil Dalam Kemolekannya Yang Terbesar.

Injil akan dikhotbahkan kepada orang miskin janganlah injil itu ditempatkan atas satu aspek kemolekan yang lebih besar dari ketika itu dibawa kebagian daerah yang paling membutuhkan dan melarat. Kepada laki-laki di setiap pangkalan persepsinya diberikan yang mengatur tugas dan janji-janjinya yang memberanikan mereka meninggalkan tugas. Kemudian terang injil bersinar paling gemilang dan penuh kuasa. Kebenaran dari Firman Allah memasuki pondok petani dan menerangi gubuk-gubuk kasar orang miskin, apakah orang kulit hitam atau putih. Sinar dari Matahari Kebenaran membawa kegembiraan kepada orang sakit dan yang sedang menderita. Disana ada malaikat – malaikat Allah, dan iman yang dinyatakan dengan sederhana membuat remah-remah roti dan semangkuk air sebagai satu pesta kemewahan. Mereka yang dibenci dan ditinggalkan diangkat melalui iman pengampunan ke martabat anak-anak Allah, laki-laki dan perempuan.  Diangkat diatas segalanya di dunia, mereka duduk di tempat tinggi dalam Kristus Yesus. Mereka tidak memiliki harta dunia. Tetapi mereka sudah menemukan permata yang mahal harganya. Juruselamat yang mengampuni dosa menerima orang miskin dan yang dungu dan memberikan roti untuk dimakan   mereka,   yaitu  roti  yang  dari datang  sorga.  Mereka minum air hidup.  Letter 113,1901.



Kristus Datang Untuk Melayani Orang Miskin.

Kristus berdiri sebagai kepala umat manusia dalam jubah kemanusiaan. Begitu penuh dengan rasa simpati dan kasih sikapNya sehingga yang paling miskin tidak takut menghampiriNya. Dia bebaik hati kepada semua orang, mudah didekati oleh yang paling hina. Dia pergi dari rumah ke rumah, menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang lapar, menghibur yang berduka, menenangkan yang tertindas, mengatakan damai kepada yang susah.  Letter 117, 1903.



“Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaannya pada hari sabat Ia masuk ke rumah ibadat lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. KepadaNya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibukaNya, ia menemukan nas, dimana ada tertulis: ‘Roh Tuhan ada padaku, oleh sebab ia telah mengurapi aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang – orang miskin : dan ia telah mengutus aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang – orang tawanan, dan penglihatan bagi orang –orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitahukan tahun rahmat Tuhan telah datang.”



Ini satu keterangan hebat tentang pekerjaan Kristus. Orang Farisi dan Saduki melecehkan orang miskin. Yang terpelajar dan yang kaya mengabaikan mereka, seakan-akan kekayaan merekalah yang membuat mereka lebih bernilai ketimbang mereka yang miskin. Tetapi Yesus menyatakan bahwa itulah pekerjaanNya memberikan dorongan dan penghiburan dan pertolongan dimana itu sangat dibutuhkan.   Manuscript  65b, 1898.



Bagaimana Kristus Membangunkan Jiwa Supaya Lapar.

Pekerjaan yang utama ialah mengkhotbahkan injil kepada orang-orang miskin. Dia memilih untuk melayani yang berkekurangn, yang dungu. Dalam kesederhanaan Dia membukakan berkat dihadapan mereka agar boleh menerimanya, dengan demikian Dia bangun jiwa mereka agar lapar akan kebenaran, yaitu roti hidup. Hidup Kristus adalah sebuah teladan bagi semua     pengikutnya. Manuscript 103, 1906.



Bukti Keilahian Injil.

Kristus menemukan sukses terbesar diantara orang-orang miskin, dan dengan golongan ini setiap manusia, apakah terpelajar atau dungu, boleh mendapatkan banyak pekerjaan untuk dilakukan. Orang miskin membutuhkan penghiburan dan rasa simpati, karena ada diantara mereka yang tanpa tangan menolong akan tidak pernah menyembuhkan diri mereka sendiri. Dalam bekerja untuk murid-murid Kristus ini akan menggenapi misi mereka. Inilah surat kepercayaan tertinggi dari pelayanan penginjilan. Sekiranya injil itu dari manusia, itu sudah terkenal dengan orang kaya dan yang perkasa; tetapi itu menimbulkan pertentangan dengan orang kaya dan yang perkasa. Semua orang yang menerimanya untuk melakukan pekerjaan Kristus, menolong mereka yang malang, yang tercela, yang dilupakan dan dianiaya.



Mereka yang memegang pekerjaan untuk kasih akan Kristus dan kasih akan jiwa-jiwa akan berkerja dalam jajaran Kristus. Dunia ini adalah rumah kusta bagi penyakit, tetapi Kristus telah datang untuk menyembuhkan orang sakit, menghibur yang patah semangat, mengumumkan kelepasan bagi tawanan, memberikan penglihatan bagi orang buta. Injil adalah intisari dasar pemulihan, dan Kristus menginginkan kita supaya menyuruh orang yang patah semangat, yang tak berpengharapan, yang tertindas, agar memegang kekuatanNya; karena sudah tiba tahun rakhmat Tuhan.  Manuscript 656,1898.



Kekristenan Adalah Pelipurlara Bagi Orang Miskin.

Ada hubungan antara agama Kristus dengan kemiskinan. Kekristenan adalah pelipurlara bagi orang miskin. Ada agama palsu, membahayakan jiwa semua orang yang memajukannya yang mengajarkan bahwa kesenangan yang mementingkan diri sendiri dan kenikmatan ialah jumlah kesenangan. Tetapi perumpamaan orang kaya dan Lazarus menunjukkan kepada kita bahwa ini adalah palsu. Ada waktunya bilamana si orang kaya akan menyerahkan semua miliknya tukar tempat dengan Lazarus yang pernah jatuh miskin dan tubuhnya penuh luka.



Dalam kemanusiaan Kristus, ada benang  emas yang mengikat orang miskin yang percaya pada jiwaNya sendiri yang penuh kasih abadi. Dia adalah Thabib besar. Dalam dunia kita ini, kelemahan kita ditanggungNya, dan beban kita dipikulNya. Dialah orang Perkasa yang menyembuhkan segala penyakit kita. Dia miskin, namun dia adalah pusat segala kebaikan, semua berkat. Dia adalah sumber kuasa bagi semua orang yang memusatkan segenap pikirannya kepada pekerjaan menjadi anak-anak Allah. Manuscript 22, 1898.



Kristus Membersihkan Noda Dari Kemiskinan.

Kristus tetap jadi sahabat orang miskin. Dia memilih kemiskinan dan menghargainya dengan menjadikannya bagianNya. Dia telah melepaskan celaan dan tekanan dari kemiskinan itu dengan memberkati orang miskin, yaitu pewaris kerajaan Allah. Begitulah tugasnya. Dengan mengabdikan diri kepada satu hidup kemiskinan dia menyelamatkan kemiskinan itu dari penghinaan. Dia mengambil tempat bersama orang miskin agar Dia dapat mengangkat dari kemiskinan noda yang telah ditempelkan dunia. Dia mengetahui bahaya kekayaan. Dia tahu cinta jenis ini merusak banyak jiwa. Itu menempatkan mereka yang kaya dimana mereka memanjakan setiap keinginan akan kebesaran. Hal itu mengajar mereka supaya menghina mereka yang menderita tekanan kemiskinan. Hal itu mengembangkan kelemahan manusia dan menunjukkan bahwa walaupun kekayaan berlimpah-limpah, yang kaya bukanlah kaya di hadapan Allah.



Tabiat banyak orang sudah dibentuk oleh praduga yang salah yang ditempatkan pada orang kaya di dunia. Orang itu memiliki banyak rumah dan tanah, disanjung dan ditipu dengan rasa hormat yang diberikan padanya, dapat memandang rendah orang-orang miskin yang memiliki sifat kebajikan yang tidak dimiliki orang kaya. Apabila ditimbang diatas timbangan emas yang di kaabah, orang kaya yang kikir dan penipu akan kedapatan ringan, sementara orang miskin, yang bergantung pada iman kepada Allah sendiri demi kebaikan dan kebajikannya, akan diumumkan jadi pewaris kekayaan kekal dalam kerajaan Allah. Manuscrip 22, 1898



Orang – orang Besar Dunia Tak Dapat Memecahkan Persoalan.

Di kota-kota besar banyak sekali orang yang hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan, kekurangan makanan, perlindungan, dan pakaian, sementara di kota yang sama banyak pula  mereka yang mempunyai lebih dari pada yang dikehendaki hati,  yang hidup mewah,  memakai uangnya  untuk rumah  dan perabot mewah-mewah, untuk  hiasan  pribadi, atau yang  lebih jelek,  untuk  pemuasan  hawa nafsu,  untuk   minuman keras, tembakau  dan yang lain-lain yang merusak kuasa otak, membuat pikiran tidak seimbang dan memerosotkan jiwa. Jeritan umat manusia yang kelaparan naik ke hadapan Allah….



Tidak banyak orang, bahkan diantara para pendidik atau  negarawan yang mengerti  penyebabnya yang mendasari keadaan  masyarakat sekarang ini, mereka yang memegang   tampuk pemerintahan tidak sanggup memecahkan masalah kebejatan moral, kemiskinan, kefakiran dan kejahatan, mereka  bergumul  dengan  sia-sia  menempatkan  operasi  bisnis  dasar  yang lebih  aman,  seandainya orang lebih  dengar-dengaran  ajaran Firman  Allah, mereka  akan  menemukan cara pemecahan masalah yang membingungkan mereka. 9 T 12,13.



Rencana Allah Bagi Israel Menanggulangi Kesenjangan.

Perlu ditekankan pada pikiran semua orang bahwa orang-orang miskin  mempunyai sama banyak  hak dengan orang yang lebih  kaya  mendapat  tempat  di dunia Allah.  Penyediaan itu dibuat  oleh  Pencipta kita yang penuh rahmat. Untuk mengurangi penderitaan, untuk membantu sinar    pengharapan, untuk memancarkan  secercah  sinar  matahari, kedalam  kehidupan  orang  miskin dan  melarat.



Tuhan   akan   mencengah  kasih  yang  meluap akan harta dan kuasa. Kejahatan besar  akan timbul karena terus-menerus menumpuk harta oleh satu golongan  dan  kemiskinan  dan  kemerosotan yang lain. Tanpa pengendalian, kuasa  orang  kaya  akan  menjadi  satu  monopoli,  dan  orang  miskin, walau dalam   setiap   hal   berharga   sepenuhnya  dalam   pandangan   Allah,   akan dianggap dan diperlakukan sebagai orang yang rendah mutunya oleh saudara-saudaranya  yang  lebih  makmur.  Rasa  penekanan ini akan  membangkitkan nafsu   amarah   golongan   yang   lebih  miskin.  Akan  ada rasa keputusasaan dan  kehilangan  harapan  yang  cenderung menjatuhkan moral masyarakat dan membuka   pintu   kepada   kejahatan  yang  bermacam - macam  aturan  yang ditetapkan Allah, dirancang untuk meningkatkan kesamaan sosial. Penyediaan tahun  sabat  dan  hari  peringatan, dalam ukuran besar  akan  mengembalikan hak  yang  tadinya  sudah  dalam  ekonomi  sosial  politik  bangsa  itu.



Peraturan ini dirancang untuk memberkati yang kaya tidak lebih sedikit ketimbang yang miskin. Mereka akan menghentikan ketamakan dan watak meninggikan diri sendiri dan akan mengolah roh kedermawanan; dan dengan mengembangkan sikap baik dan kepercayaan antara semua golongan, mereka akan meningkatkan keteraturan sosial, dan kestabilan pemerintahan, kita semua ditenun sama-sama dalam jaringan kemanusiaan, dan apa saja yang dapat kita lakukan untuk memberi keuntungan pada orang lain dan mengangkat mereka akan memantulkan berkat bagi diri sendri. Hukum ketergantungan berlaku dalam semua golongan masyarakat orang miskin tidak lebih tergantung kepada orang kaya ketimbang orang kaya kepada orang miskin sementara satu golongan meminta bagian dalam berkat yang Allah berikan kepada tetangga mereka yang lebih kaya, yang lain memerlukan layanan yang lebih setia, kekuatan otak , tulang dan otot, itulah modal orang miskin.



Banyak orang yang mendorong dengan semangat agar semua orang harus mendapat bagian yang sama dalam berkat materi dari Allah. Tetapi bukanlah  ini maksud Pencipta, satu perbedaan keadaan adalah salah satu sarana yang dirancang Allah untuk menguji dan mengembangkan tabiat. Namun Dia bermaksud agar mereka yang memiliki harta dunia akan menganggap diri mereka hanya sebagai penatalayan hartaNya, sebagaimana dipercayakan dengan perolehan yang akan digunakan untuk menguntungkan orang yang berkekurangan dan sedang menderita.



Kristus telah mengatakan bahwa orang miskin selalu bersama kita, dan Dia menyatukan keinginanNya dengan keinginan umatNya yang sedang menderita. Hati penebus merasa simpati terhadap orang yang paling miskin dan paling hina dari anak-anakNya di dunia. Dia memberitahukan kepada kita bahwa mereka adalah perwakilanNya di bumi ini. Dia menempatkan mereka diantara kita untuk membangunkan kasih dalam hati kita yang Dia rasakan terhadap yang  tertindas dan yang sedang menderita. Rasa kasihan dan kedermawanan yang ditunjukkan kepada mereka itu diterima oleh Kristus seakan-akan di tunjukkan kepada diriNya. Satu tindakan kekejaman atau pengabaian terhadap mereka dianggap sudah dilakukan terhadap Dia. PP  534 - 536.



Kristus Melihat Kesempatan Dalam Kebutuhan Manusia Yang Miskin.

Hati Kristus terhibur melihat mereka yang miskin dalam arti istilah itu; terhibur memandang orang-orang yang disalahgunakan yang lembut hatinya, yang tertekan oleh kesedihan dan kehilangan; terhibur dengan yang tampaknya tidak puas atas lapar akan kebenaran, dengan ketidaksanggupan banyak orang untuk memulai. Dia menyambut sebagaimana mestinya keadaan yang dapat mengecilkan hati banyak Pendeta. Dia melihat satu kesempatan menolong mereka yang sangat membutuhkan pertolongan dengan menjumpai mereka di tempat.



Tuhan Yesus membetulkan kesalahan kita yang salah, memberikan beban pekerjaan ini kepada yang miskin dan berkekurangan di tempat-tempat yang sulit bagi laki-laki dan permpuan yang dapat menyesuaikan diri, yang memiliki hati yang dapat merasakan keadaan orang dungu dan bagi mereka yang menyimpang dari jalan.Tuhan mengajar mereka bagaimana mengatasi semua kasus ini. Para Pekerja didorong selagi mereka melihat pintu terbuka bagi mereka untuk memasuki tempat dimana mereka dapat melakukan pekerjaan misionari medis. Karena percaya diri yang menepis, mereka memberikan seluruh kemuliaan kepada Allah, tidak mengambil apa-apa untuk dirinya sendiri. Juruselamat hadir untuk menolong memulainya melalui tangan-tangan mereka yang kasar dan tidak terlatih, tetapi hati mereka rentan terhadap belas kasihan dan dibangunkan untuk melakukan sesuatu membebaskan kesempatan yang begitu meluap. Dia bekerja melalui mereka yang dapat memahami kemurahan dalam kesengsaraan, keuntungan dalam kehilangan segala sesuatu. Bilamana Terang Dunia berlalu, tampaklah kesempatan dalam segala kesukaran, hak dan keteraturan dalam kekacauan, sukses dan kebijaksanaan Allah di dalam sesuatu yang tampaknya menjadi kegagalan dalam pengalaman umat manusia.



Kristus mengumumkan berkatNya bagi mereka yang lapar dan haus akan kebenaran. Dalam buku Lukas kita membaca: “Berbahagialah kamu yang miskin,” Orang miskin tidak memiliki seperseratus bagian dari penggodaan angan-angan orang kaya. Dalam buku Matius kita baca: “Berbahagialah yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan Allah,” Miskin dalam roh menandakan kekayaan yang akan disalurkan dari kekayaan rahmat Allah.   Letter 100,1902.


Kalau Kemiskinan Dipindahkan Dari Bumi.

Kekurangan dan kemiskinan akan selalu ada disana. Betapa  tinggipun ukuran pengetahuan dan moralitas, seberapa tinggi standar yang kita capai dalam peradaban, kemiskinan akan berlanjut terus,  dan sebagai satu peragaan kekayaan dan rahmat Allah, satu tugu peringatan akan kebenaran kata-kata ini: “ Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan RohKu, Firman Tuhan semesta alam,” Zakharia 4:6. Itu tidak akan menjadi keuntungan Kekristenan bagi Tuhan untuk memindahkan kemiskinan dari bumi. Dengan demikian satu pintu akan ditutup, yaitu pintu yang sekarang terbuka untuk latihan iman – satu sarana dengan mana hati orang yang terperdaya dapat dijangkau dengan injil kebaikan. Dengan kebebasan Kekristenan, jiwa – jiwa dapat dijangkau yang tak dapat dijangkau dengan jalan lain. Itu adalah tangan penolong penginjilan.  Letter 83, 1902.




PASAL DUA PULUH SATU



ORANG MISKIN DALAM JEMAAT



Yang Berkekurangan dari Rumah Tangga Beriman.

Kasih kita kepada Allah dinyatakan dengan  melakukan yang baik kepada yang berkekurangan dan sedang menderita di dalam rumah tangga yang kita tahu kebutuhannya dan memerlukan kepedulian kita. Setiap jiwa berada dibawah kewajiban khusus kepada Allah untuk memperhatikan orang-orang miskin milikNya yang berharga dengan keharuan tertentu. Hal ini jangan dilewatkan tanpa perhatian. 6 T 271.



“Karena itu, selagi kita mendapat kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, khususnya kepada mereka yang berada dalam satu iman.”



Secara Khusus Kristus sudah mempercayakan kepada umatNya satu tugas untuk memelihara yang berkekurangan di antara anggotanya sendiri. Dia menahan orang-orang miskin berada di perbatasan setiap Gereja. Mereka selalu ada diantara kita, dan Dia menempatkan diatas anggota-anggota jemaat satu tanggung jawab pribadi untuk memelihara mereka.



Sebagai anggota keluarga sejati memperdulikan satu dengan yang lain, melayani orang sakit, menopang yang lemah, mengajar yang dungu, melatih yang tidak berpengalaman begitulah “Keluarga Seiman” memelihara yang berkekurangan dan yang tidak berdaya. MH, 201.



Dua Golongan Yang Dipelihara.

Ada dua golongan orang miskin yang selalu ada dalam perbatasan kita -- mereka yang merusak diri mereka sendiri dengan jurus tindakan bebas dalam pelanggaran dan mereka yang demi kebenaran telah terbawa keadaan yang diluruskan. Kita harus mengasihi tetangga kita seperti diri kita sendiri dan kemudian terhadap kedua golongan ini kita akan melakukan hal yang benar dengan tuntunan dan nasihat akal yang sehat.



Tidak ada keraguan tentang orang miskin milik Tuhan mereka perlu ditolong dalam setiap hal dimana hal yang menguntungkan mereka. Allah menginginkan agar umatNya mengatakan kepada dunia yang penuh dosa bahwa Dia tidak membiarkan mereka sampai binasa. Jerih payah khusus diperlukan untuk menolong mereka yang demi kebenaran diusir dari rumah mereka dan dipaksa untuk menderita. Banyak dan lebih banyak lagi diperlukan oleh hati besar yang terbuka dan dermawan, mereka yang menyangkal diri dan mau memegang kasus-kasus orang seperti ini yang dikasihi Tuhan. Orang miskin diantara umat Allah janganlah ditinggalkan tanpa memenuhi kebutuhan mereka. Harus ditemukan suatu jalan dengan mana mereka beroleh mata pencaharian. Sebagaian perlu diajar untuk bekerja, yang lain yang bekerja keras, dan dibebani sampai batas kemampuan mereka untuk menghidupi keluarga, mereka memerlukan bantuan khusus. Kita harus berminat dalam kasus seperti ini dan menolong mereka dalam mencari kerja. Harus disediakan dana untuk membantu keluarga miskin yang layak mengasihi Allah dan memelihara hukumNya.



Berhati-hatilah bahwa sarana yang diperlukan untuk pekerjaan ini jangan dialihkan kejalur lain, ada perbedaannya, apakah kita menolong orang miskin yang karena menurut hukum mereka berkekurangan dan menderita, atau mereka mengabaikan ini agar membantu para pengutuk yang menginjak-injak hukum Allah. Allah menghormati perbedaan itu. Para pemelihara Sabat janganlah melewati penderita yang berkekurangan milik Tuhan untuk memikul beban, menopang  mereka yang tetap melanggar hukum Allah, mereka yang terdidik untuk mencari pertolongan bagi siapa saja yang mempertahankannya. Ini bukanlah pekerjaan misionaris yang benar, itu tidak sesuai dengan rencana Tuhan.



Dimana saja Gereja dibangun, para anggotanya dengan setia melakukan sesuatu untuk orang-orang percaya yang berkekurangan. Tetapi janganlah mereka berhenti disitu. Mereka juga membantu yang lain terlepas dari iman. Sebagai hasil usaha seperti itu, sebagian dari mereka ini akan menerima kebenaran khusus pada zaman ini.



“Jika sekiranya ada diantaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu didalam salah satu  tempatmu, dinegeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggemgam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya cukup untuk keperluannya, seberapa yang ia perlukan, hati-hatilah supaya jangan timbul dalam hatimu pikiran dursila, demikian : Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya maka ia berseru kepada Tuhan tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu. Engkau harus memberi kepadanya  dengan limpah dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di negerimu; itulah sebabnya Aku memberi perintah kepadamu, demikian : Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu yang tertindas dan yang miskin di negerimu,” Ulangan 15 : 7 - 11.



Karena keadaan, sebagian yang mengasihi dan menuruti Allah jatuh miskin. Sebagian tidak berhati-hati, mereka tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Yang lain jatuh miskin karena sakit dan kemalangan apapun penyebabnya mereka sedang membutuhkan, dan menolong mereka adalah satu jalur penting dalam pekerjaan misionaris. 6  T 269, 271.



Bisa Saja Kemiskinan Akibat Dari Keadaan Yang Merugikan.

Tidak selamanya dianggap sebagai satu tanda ketidaksanggupan bilamana melalui keadaan yang merugikan, kebutuhan yang sangat mendesak menyebabkan seorang saudara perlu menggali hutang atau menderita karena makan dan pakaian walaupun dia tak sanggup melunasi hutang ini, bergumul sekuat mungkin. Sebelah tangan penolong sudah diulurkan kepada orang yang seperti itu, meletakkan itu di kaki mereka, bebas dari kekecewaan, agar mereka dapat bekerja di kebun anggur Tuhan dan tidak tertekan pikiran karena awan hutang sedang menyelubungi mereka. Manuscript  34, 1894.



Tanggungjawab Gereja Atau Semua Gereja.

Adalah tugas setiap Gereja untuk mengatur dengan teliti dan bijaksana pemeliharaan  para anggotanya yang miskin dan yang sakit. Letter 169, 1901



Allah menahan orang miskin milikNya berada di perbatasan setiap Gereja, mereka senantiasa berada diantara kita, dan Tuhan menempatkan satu tanggungjawab pribadi atas setiap anggota Gereja untuk memelihara mereka. Kita tidak menempatkan tanggungjawab kita kepada orang lain.Terhadap mereka yang ada dalam batas kita sendiri kita menyatakan kasih dan rasa simpati yang sama dengan yang akan dinyatakan Kristus sekiranya Dia berada di tempat kita. Dengan demikian kita didisiplin, agar kita bersedia bekerja dalam jalur Kristus.



Para pendeta harus mendidik pelbagai keluarga dan menguatkan jemaat untuk memelihara orang dan miskin dan yang sakit di wilayah mereka. Dia harus menggiatkan kemampuan yang diberikan Allah kepada anggota, dan kalau satu gereja terlalu berat bebannya di bidang ini gereja-geraja lain harus membantu. Biarlah anggota-anggota gereja cerdik dan teliti dalam melaksanakannya pada umat Tuhan ini. Biarlah mereka menyangkal diri terhadap kemewahan dan hiasan yang tak perlu, agar mereka dapat menyenangkan orang-orang yang menderita dan butuh. Dalam melakukan hal ini mereka sedang mempraktekkan ajaran dalam buku Yesaya pasal limapuluh delapan , dan berkat yang diumumkan di sana akan menjadi milik mereka. 6 T. 272.





Masing-masing Anggota Gereja Melaksanakan Tugasnya.

Umat  Tuhan harus seperti baja setia kepada prinsip. Dia sudah menunjukkan pekerjaan seputar setiap anggota gereja. Dia menyatakan agar setiap  anggota gereja setia kepada tugasnya di dalam lingkungan mereka. Mereka bermurah hati membantu orang miskin di gereja mereka, mereka harus melibatkan diri dalam pekerjaan misionari secara sistematis, mengajar anak-anak mereka tentang jalan Tuhan dan melakukan keadilan dalam penghakiman.



Tetapi terang yang bertahun-tahun sudah ada di Gereja sudah tidak diindahkan. Pekerjaan yang sudah harus dilaksanakan bagi umat manusia yang sedang menderita di setiap gereja itu belum dilaksanakan. Para anggota gereja telah gagal mendengar Firman Tuhan, dan ini sudah menghilangkan satu pengalaman yang harus diperoleh dalam pekerjaan injil.  RH. March  4, 1902



Gereja Menanggung Beban.

Gereja-gereja yang ada orang miskin di dalamnya seharusnya tidak mengabaikan penatalayanan dan menimpakan beban orang miskin dan yang sakit keatas tanggungan sanitarium. Semua anggota beberapa gereja bertanggungjawab di hadapan Allah karena mereka yang tertindas. Mereka harus menanggung beban mereka sendiri, jikalau ada orang sakit diantara mereka yang ingin beruntung karena melayani mereka, jika mungkin mereka harus mengirim mereka ke sanitarium. Dengan melakukan hal ini mereka bukan hanya memberi contoh kepada lembaga yang sudah ditetapkan Allah tetapi akan menolong mereka yang butuh pertolongan, memelihara orang miskin sebagaimana Allah mengiginkan kita untuk melakukannya. 4 T 551.



Bilamana Orang Miskin Tuhan Diabaikan.

Apabila orang miskin Tuhan diabaikan dan dilupakan disambut dengan kata-kata kejam dan pandangan hina, biarlah yang bersalah itu mengingat bahwa dia sedang mengabaikan Kristus dalam pribadi orang-orang saleh. Juruselamat kita menunjukkan perhatianNya pada umat manusia yang sedang menderita. Sebagaimana hati orang tua merasa kasihan dengan kelembutan terhadap kawanan dombanya yang kecil, begitu pula hati Juruselamat menaruh rasa simpati terhadap anak-anakNya di dunia yang paling miskin dan paling hina. Dia telah menempatkan mereka di antara kita untuk membangunkan kasih dalam hati kita yang dicurahkan kepada orang tertindas dan yang sedang menderita, dan Dia akan membiarkan penghakimanNya jatuh pada siapapun yang melakukan kesalahan, menggap enteng dan menyiksa mereka. 4 T 620.



Carilah Kebutuhan.

Ucapan selamat dari anda akan disambut dengan ucapan terimakasih, tetapi orang miskin tidak merasa puas dengan ucapan selamat saja. Mereka harus mendapat bukti yang nyata dari kebaikan hatimu dalam bentuk makanan dan pakaian. Allah tidak maksudkan bahwa diantara para pengikutNya harus meminta-minta makanan. Dia telah memberikan kepadamu berlimpah agar anda dapat melengkapi kebutuhan mereka dengan penghasilan dan penghematan yang tak dapat diperoleh. Jangan tunggu mereka memanggil perhatianmu kepada kebutuhan mereka. Lakukanlah sebagaimana Ayub lakukan. Dia mencari perkara yang ia tidak ia ketahui. Pergilah keluar memeriksa dan mempelajari apa yang dibutuhkan dan bagaimana itu disalurkan dengan cara terbaik. 5 T 151.



Jangan Tunggu Sampai Mereka Mendatangi Kita.

Kemiskinan dan kesusahan pasti akan kita ketahui, dan orang-orang yang tertindas dan yang sedang menderita harus dibebaskan…. Jangan tunggu sampai mereka datang kepadamu. Periksalah pakaian yang sedang mereka kenakan, dan bantulah mereka kalau perlu di bantu. Kita harus menanam sarana untuk menolong orang muda laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pendidikan dalam mengirim injil kepada orang miskin, dalam membantu mereka yang berspekulasi mengambil tempat di mimbar kebenaran yang abadi, bilamana dengan melakukan yang demikian, mereka menempatkan diri mereka dalam satu situasi yang memalukan. Dimana ada kasus kebutuhan khusus, sang pendeta harus bersedia membebaskan mereka yang dalam kemiskinan demi kebenaran. Manuscript 25, 894.



Bantuan Kepada Yang Baru Bertobat Yang Mengganggur.

Dalam pekerjaan kita yang penuh kebajikan, bantuan khusus harus diberikan kepada mereka yang sudah yakin dan bertobat melalui penyajian kebenaran. Kita perlu menjaga mereka yang bersemangat moralitas menerima kebenaran, yang sebagai akibatnya situasi berubah, mereka kehilangan pekerjaan dengan mana menunjang keluarga. Persediaan harus diadakan untuk membantu orang miskin yang berharga dan menyediakan pekerjaan bagi mereka yang mengasihi Allah dan menuruti segala hukumnya. Mereka tidak harus dibiarkan tanpa pertolongan, merasa bahwa mereka terpaksa bekerja pada hari Sabat atau kelaparan. Mereka yang mengambil tempat dipihak Tuhan akan mencari orang dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang berhati hangat, menyangkal diri dan berkorban, yang dengan gembira dan dengan senang melayani saudara-saudara mereka yang membutuhkan. Tentang golongan inilah secara khusus Tuhan berbicara demikian : “ Membawa ke rumahmu orang yang miskin dan tak punya rumah,” Yesaya  58:7. 6 T 85.



Menyediakan Lahan Untuk Keluarga Miskin.

Dimana sekolah dibangun (di Australia), disana harus ada lahan untuk tanaman keras dan kebun agar para pelajar dapat berolahraga fisik digabung dengan latihan mental, separuh atau seluruh biaya sekolah dapat ditanggulangi. Juga harus dibeli tanah agar keluarga yang tak bisa mendapat pekerjaan di kota oleh karena memelihara Sabat dapat membeli sebidang ladang dan hidup dari situ. Ini satu kebutuhan yang positf di negeri ini. Pendidikan harus diberikan dalam mencangkul tanah, dan kita harus mengharapkan bahwa Tuhan akan memberkati usaha ini. Manusript 23.1894.



Tugas Kita Untuk Keluarga Miskin.

Sering dipertanyakan tentang tugas kita untuk keluarga miskin yang memeluk pekabaran malaikat ketiga; dan kita sendiri sudah lama rindu mengetahui bangaimana caranya mengatasi dengan bijaksana kasus keluarga orang miskin yang memelihara Sabat. Tetapi pada waktu berada di Roosevelt, New York, August 3,1861, kepada saya ditunjukkan beberapa hal sehubungan dengan orang miskin.



Allah tidak menuntut saudara-saudara kita supaya bertanggungjawab atas setiap keluarga miskin yang akan merangkul pekabaran ini. Jikalau mereka harus lakukan ini, para pendeta berhenti memasuki ladang-ladang baru, karena dana akan kering. Banyak yang jatuh miskin karena kurang rajin dan kurang hemat; mereka tidak tahu mengunakan dana dengan benar. Jikalau mereka akan dibantu, itu akan menyakiti mereka. Banyak yang akan selalu miskin. Jikalau mereka harus memiliki kesempatan-kesempatan terbaik, kasus mereka tidak akan tertolong, mereka tidak memiliki perhitungan yang baik, dan akan menggunakan semua harta yang mereka peroleh, sedikit atau banyak.



Sebagian tidak mengetahui apa-apa tentang menyangkal diri dan menghemat untuk menjahui hutang dan untuk melangkah maju sedikit pada waktu yang diperlukan . Jikalau gereja menolong orang seperti itu dan membiarkan mereka bergantung pada pendapatannya sendiri, itu akan merusak mereka pada akhirnya, karena mereka memandang ke gereja dan mengharapkan pertolongan dari mereka dan tidak mempraktekkan penyangkalan diri dan penghematan apabila mereka selalu mendapat jatah. Dan apabila mereka tidak mendapat pertolongan setiap waktu setan menggoda mereka , dan mereka jadi cemburu dan sangat berhati-hati terhadap saudara-saudara mereka, takut kalau-kalau mereka gagal melakukan tugasnya kepada mereka. Kesalahan adalah di pihak mereka, mereka tertipu, mereka bukanlah orang miskin Tuhan.

           

Tentang membantu orang miskin, ada petunjuk diberikan dalam Firman Allah yang tidak menyinggung kasus seperti itu, tetapi untuk yang berkemalangan dan yang tertindas. Dalam pemeliharaanNya, Allah membiarkan orang menderita untuk menguji dan membuktikan orang lain. Para janda dan penderita cacat hadir dalam gereja untuk menjadi satu berkat bagi gereja. Mereka adalah sebagian dari sarana yang dipilih Allah untuk mengembangkan tabiat yang benar dari para pengikut Kristus yang setia dan untuk melatih sifat mulia dari tabiat yang ditunjukkan oleh Penebus kita yang berbelas-kasihan.



Banyak yang dapat tetapi baru saja hidup ketika mereka sendiri memilih untuk menikah dan membangun sebuah keluarga ketika mereka tahu bahwa mereka tidak mempunyai apa-apa untuk mendukung keluarga. Dan lebih jelek dari ini, mereka tidak memiliki pemerintahan keluarga. Rangkaian mereka dalam keluarga ditandai dengan kebiasaan bebas dan kendur. Mereka hanya sedikit mengendalikan diri, bernafsu, tidak sabar dan cerewet. Apabila orang seperti itu memeluk pekabaran mereka merasa layak menerima pertolongan dari saudara-saudara yang lebih kaya; dan jika pengharapan mereka tidak dipenuhi, mereka mengeluh tentang gereja dan mempersalahkan mereka tidak menghidupkan iman. Siapakah penderita dalam kasus ini? Haruskah pekerjaan Allah melemah, dan menjadi kosong perbendahaan di pelbagai tempat, untuk memelihara  sejumlah besar keluarga orang miskin? Tidak. Orangtualah yang harus menderita, mereka tidak akan mau menderita kekurangan yang lebih besar pada umumnya sekolah mereka memelihara Sabat ketimbang sebelumnya.

           

Ada satu kejahatan diantara sebagian orang miskin yang akan pasti membuktikan kejatuhan kecuali mereka mengatasinya. Mereka telah memeluk kebenaran dengan kebiasaan yang kasar dan buruk dan tidak terdidik, dan diperlukan sedikit waktu bagi mereka untuk melihat dan menyadari kekasaran mereka, dan bahwa itu tidak sesuai dengan tabiat Kristus. Mereka saling melihat satu dengan yang lain yang lebih teratur dan dimurnikan sebagaimana orang sombong, dan anda boleh mendengar mereka berkata: “Kebenaran menurunkan ita kepada satu tingkat.” Tetapi itu semuanya salah untuk memikirkan bahwa kebenaran merendahkan derajat kita. Kebenaran mengangkat dia, membetulkan citarasa, menguncilkan pertimbangannya, dan jika dihidupkan, senantiasa mencocokkan dia untuk masyarakat Malaikat Kudus di kota Allah. Kebenaran diciptakan untuk membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi.

           

Lebih sanggup melakukan satu bagian yang mulia dan bermurah hati dalam urusannya dengan saudara-saudaranya yang lebih miskin, dan harus juga memberi nasihat kepada mereka, dan kemudian membiarkan mereka melawan peperangan hidup. Tetapi kepada saya telah ditunjukkan bahwa satu tugas yang paling hikmad terletak pada gereja supaya memelihara lebih istimewa para janda yang malang, anak yatim-piatu dan penderita cacat. 1 T, 272-274.           



Nasihat Tentang Pekerjaan Yang Seimbang.

Kristus tidak menyuruh kita untuk menyerahkan segenap pekerjaan dan semua pemberian kita kepada orang miskin. Kita mempunyai pekerjaan untuk dilakukan demi mereka yang memenuhi perintahNya: “Pergilah ke seluruh dunia dan beritahukan injil kepada setiap mahluk.” Peningkatan pelayanan penginjilan akan memerlukan penambahan sarana.



Apabila Anda membelanjakan uang, pertimbangkanlah ini: “Apakah saya mendukung pemborosan?” Bilamana anda memberikan kepada orang miskin dan yang susah, tanyakanlah ini pada diri anda: “Apakah saya sedang membantu mereka, atau menyakiti mereka?”



Pikirkanlah kebutuhan ladang misi kita di seluruh dunia…..Waktu sekarang ini dibebani dengan keinginan yang abadi. Kita membentangkan standar kebenaran dihadapan dunia yang sedang binasa dalam kesalahan. Allah memanggil para lelaki untuk berbaris dibawah bendera Kristus yang berlumuran darah, memberikan Alkitab kepada orang, melipat gandakan pertemuan kemah di tempat yang berbeda, memberikan amaran di kota-kota, dan mengirim amaran jauh dan dekat di jalan besar dan lorong-lorong dunia ini. Manuscript  4:1899.                          





PASAL DUPULUH DUA



ORANG MISKIN DUNIA



Memenuhi Kebutuhan Orang Miskin.

Disekeliling kita, kita dapat melihat kekurangan dan penderitaan. Keluarga-keluarga membutuhkan makanan; anak-anak kecil sedang menangis minta roti. Rumah-rumah orang miskin kekurangan tempat tidur dan perabot yang pantas. Banyak yang tinggal di gubuk saja, hampir dalam keadaan melarat. Ratapan orang miskin mencapai sorga, Allah melihatnya; Allah mendengarnya.  6 T, 385.

           

Selagi Allah dalam pemeliharaanNya telah mengisi bumi dengan rahmatNya dan memenuhi gudang-gudang dengan kesenangan hidup, kekurangan dan kesengsaraan ada ditangan setiap orang. Pemelihara yang bebas telah menempatkan di tangan manusia satu persediaan yang melimpah keperluan semua orang, tetapi tidak setia para penatalayan Allah. Dalam dunia orang yang mengaku Kristen cukup banyak diperagakan dalam pemborosan untuk memenuhi semua kebutuhan yang lapar dan memberi pakaian kepada yang tanpa busana. Banyak orang yang sudah menyandang nama Kristen membelanjakan uangnya untuk kepelisiran yang mementingkan diri sendiri, untuk memuaskan selera makan, untuk minuman keras dan kelezatan yang mewah, untuk rumah mewah dan perabot dan pakaian, sedangkan kepada umat manusia yang sedang menderita mereka jarang menengok dengan rasa kasihan atau sepatah kata rasa simpati.



Ada kepelitan dalam hati orang Kristen di negri kita! Pikirkan tentang kondisi orang miskin di kota-kota besar. Dalam kota-kota ini banyak umat manusia yang tidak mendapat banyak perhatian dan pertimbangan sebagaimana diberikan kepada orang kejam, ada ribuan anak-anak yang menyedihkan, yang berpakaian compang-camping dan setengah kelaparan, dengan kejahatan dan kebejatan tertulis diwajah mereka. Keluarga-keluarga ditampung bersama dalam rumah-rumah petak yang menyedihkan, banyak diantaranya gudang dibawah tanah yang lembab, kotor dan berbau busuk. Anak-anak dilahirkan dalam tempat yang mengerikan ini, masa kanak-kanak dan masa muda tidak melihat sesuatu yang menarik, tidak ada yang indah secara alamiah yang telah diciptakan Allah untuk menyenangkan perasaan, anak-anak ini dibiarkan bertumbuh diciptakan dan dibentuk dalam tabiat dengan persepsi yang rendah, keadaan buruk dan teladan kejahatan di sekitar mereka, mereka mendengarkan nama Allah hanya dalam kata-kata kotor. Kata-kata yang jorok, uap minuman keras, asap tembakau, kebejatan moral yang bermacam-macam, semua merusak pandangan dan menjungkirbalikan perasaan. Dan dari tempat hunian ini, teriakan yang menyedihkan untuk minta makan dan minta pakaian dilontarkan banyak orang yang tidak tahu apapun tentang doa.



Ada satu pekerjaan yang akan dilakukan oleh gereja kita, satu pekerjaan yang hampir belum terjamah karena kurang dipikirkan banyak orang. Kata Kristus: “Sebab ketiga aku lapar, kamu memberi akau makan; ketika aku haus, kamu memberi aku minum; ketika aku seorang asing, kamu memberi aku tumpangan; ketika aku telanjang kamu memberi aku pakaian; ketika aku di dalam penjara, kamu mengunjungi aku,” Mateus 25:35,36. Sebagian orang berpikir bahwa jika mereka memberikan uang untuk pekerjaan ini, itu sajalah yang perlu mereka lakukan, tetapi ini kesalahan. Sumbangan uang tak dapat menggantikan pelayanan penginjilan pribadi. Benar kalau kita memberikan sarana, dan harus banyak lagi yang melakukan ini; tetapi sesuai kekuatan dan kesempatan, pelayanan pribadi dituntut dari semua orang.



Pekerjaan mengumpulkan yang berkekurangan, yang tertindas, yang menderita, yang malang, itulah pekerjaan yang harus dilakukan setiap gereja yang percaya pada kebenaran zaman ini sudah lama harus dilakukan, kita menunjukkan rasa simpati yang lembut dari orang Samaria itu dalam melengkapi kebutuhan fisik, memberi makan yang lapar, membawa orang miskin kerumah kita, orang miskin yang terbuang, setiap hari mengambil kemurahan dan kekuatan yang memungkikan kita menjangkau penderiaan manusia yang paling dalam, dan menolong mereka yang tidak mungkin menolong diri mereka sendiri. Dalam melakukan pekerjaan ini kita mendapat kesempatan yang baik untuk memperkenalkan Kristus yang tersalib.   6 T 274–276.



Berikan Pertolongan Yang Cocok.

Cara menolong orang yang berkekurangan haruslah diperhatikan dengan teliti dan dengan doa. Kita mencari Allah demi kebijaksanaan, karena Dia mengetahui lebih jelas ketimbang manusia yang berpikiran picik bagaimana memelihara mahluk yang telah  diciptakan. Ada sebagian orang yang memberikan dengan sembarangan kepada setiap orang yang minta tolong. Dalam hal ini mereka bersalah. Dalam usaha membantu yang berkekurangan, kita harus berhati-hati memberikan kepada mereka pertolongan yang cocok. Ada sebagian mereka yang kalau dibantu akan terus membuat diri mereka menjadi target kebutuhan, mereka akan bebas selama mereka melihat sesuatu tempat bergantung. Dengan memberikan waktu yang tak perlu dan perhatian kepada mereka supaya bermalas-malas, tidak berusaha, boros dan tidak menguasai diri.



Apabila kita memberikan sesuatu kepada orang miskin kita harus memperhatikan : “apakah saya mendorong pemborosan? Apakah saya menolong atau merusak mereka?” Tidak ada orang yang dapat berdiri sendiri yang berhak untuk bergantung pada orang lain.



Mulai Dengan Menolong Tetangga.

Setiap anggota gereja harus merasakan bahwa tugasnya yang khusus ialah bekerja bagi mereka yang tinggal di sekelilingnya. Pelajarilah bagaimana sebaiknya menolong mereka yang tidak berminat dalam masalah agama. Sementara anda melawat sahabat-sahabatmu dan tetanggamu tunjukkanlah perhatiaanmu dalam masalah kerohanian dan masalah fisik mereka. Perkenankanlah Kristus selaku Juruselamat yang mengampuni dosa, undanglah para tetanggamu ke rumah dan bacakan bersama mereka dari Alkitab yang indah dan dari buku-buku yang menerangkan kebenaran. Hal ini yang disatukan dengan nyanyian dan doa yang berapi-api, akan menjamah hati orang. Biarlah para anggota jemaat mendidik diri mereka sendiri untuk melakukan pekerjaan ini. Ini sama pentingnya dengan menyelamatkan jiwa-jiwa yang sudah diselubungi kegelapan di luar negeri. Sementara sebagian merasakan beban akan jiwa di tempat jauh, biarlah yang banyak yang berada di rumah merasa beban akan jiwa-jiwa berharga di sekitar mereka dan bekerja dengan rajin demi keselamatan mereka.



Jam-jam berharga begitu sering digunakan untuk hiburan yang tidak menyegarkan tubuh atau jiwa itu seharusnya digunakan dalam melawat orang miskin, yang sakit, dan yang sedang menderita, atau dalam usaha mencari seseorang yang membutuhkan.



Dalam usaha menolong orang miskin, yang dianggap hina, yang dilupakan, janganlah bekerja bagi mereka dengan menunggangi jangkungan keagungan dan keunggulanmu, karena dengan cara ini anda tidak melakukan apa-apa. Jadilah orang orang yang benar-benar bertobat, dan belajarlah dari Dia yang tabah dan rendah hati. Kita harus selalu mendahulukan Allah selaku hamba Kristus selalu ucapkan agar tidak lupa: “Saya telah dibeli dengan harga tunai.”



Allah memanggil bukan hanya untuk kebajikanmu tetapi untuk penampilan wajahmu yang cerah, kata-katamu yang berpengharapan, remasan tanganmu. Selagi anda melawat milik Tuhan yang tertindas, anda akan menemukan orang yang sudah tidak berpengharapan lagi; kembalikanlah sinar matahari kepada mereka. Disanalah mereka yang memerlukan roti hidup; bacakanlah Firman Allah kepada mereka. Yang lainnya ada jiwa yang sakit yang tak dapat dijangkau oleh balsem dunia atau disembuhkan thabib; doakanlah mereka ini dan bawalah mereka kepada Yesus.



Dalam kesempatan khusus, sebagian menuruti perasaan sentimen yang menuntun kepada gerakan yang menurut kata hati. Mereka boleh berpikir bahwa dalam cara ini mereka melakukan  pelayanan besar bagi Kristus, tetapi mereka tidak, kerajaan akhirnya pudar lalu pelanan Kristus diabaikan. Itu bukanlah pelayanan yang diterima Allah; bukan dengan kegiatan yang kejang sehingga kita melakukan kebaikan bagi sesama manusia. Usaha yang tak teratur melakukan kebaikan sering berakibat dalam kerusakan yang lebih ketimbang keuntungan.  6 T 276, 277,-



Berikan Pertolongan Yang Cocok.

Pepatah yang mengatakan: “Dunia berhutang padaku satu penghidupan,” memiliki di dalamnya intisari kepalsuan, penipuan dan perampokan. Dunia tidak berhutang kepada siapapun satu penghidupan kepada siapa yang masih bisa bekerja mencari nafkah untuk dirinya. Tetapi kalau seseorang muncul di pintu kita dan minta makan, kita tidak harus mengusirnya. Keadaan kemiskinannya mungkin disebabkan nasib sial.



Kita harus menolong mereka yang tanggungan keluarga besar yang selalu bergumul dengan kelemahan dan kemiskinan. Banyak ibu yang sudah menjanda dengan anak-anaknya yang tidak mempunyai bapa sedang bekerja jauh di luar kemampuannya untuk memelihara anak-anaknya bersama dia dan memberi makanan dan pakaian kepada mereka. Banyak ibu seperti itu mati kecapekan. Setiap janda memerlukan penghiburan pengharapan, kata-kata yang membangun semangat dan sangat banyak lagi yang harus menerima bantuan materi.-  6 T 227,228.



Catat Setiap Kasus Kebutuhan.

Adalah maksud Allah agar orang kaya dan orang miskin akan bersama diikat erat dengan tali rasa simpati dan suka menolong. Dia menyuruh kita memperhatikan diri dalam setiap kasus penderitaan dan kebutuhan yang kita ketahui. Pikirkanlah yang itu tidak menurunkan keagunganmu kalau melayani umat manusia yang sedang menderita.



Banyak diantara yang bukan seiman rindu akan pertolongan yang diberikan orang Kristen. Sekiranya umat Allah mau menunjukkan satu perhatian yang sejati terhadap para tetangga mereka, banyak yang dapat dijangkau dengan kebenaran khusus zaman ini. Tidak ada yang akan atau dapat memberikan watak kepada pekerjaan seperti menolong orang dimana saja mereka berada. Ribuan orang sekarang ini akan bergembira dalam pekabaran jika mereka yang meminta mengasihi Allah dan menurut hukumNya mau bekerja seperti Kristus.



Cara Terbaik Menjangkau Hati Sekarang Ini.

Dengan menunjukkan perhatian dalam kekurangan dan penderitaan umat dalam kekurangan dan penderitaan umat manusia, kita dapat menjangkau hati dengan baik. Budaya pikiran dan hati lebih mudah dijalankan bilamana kita merasa simpati yang begitu lembut dalam orang lain sehingga kita menyebarkan keuntungan dan kesempatan untuk melengkapi kebutuhan mereka.  Letter116,1897.



Kita Mau Mewakili Kristus Dengan Menjangkau Orang Lain.

Kita bekerja dibawah perintah Kristus yang telah diberikan kepada murid-muridNya . “Karena itu pergilah , jadikanlah semua bangsa muridKu,  dan babtiskan mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperitahkan kepadamu. Dan ketahuilah, aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhirnya zaman.  “Inilah pekerjaan kita, menjangkau manusia yang diabaikan dan memenangkan mereka kepada Kristus .   



Sampai baru – baru ini kita hanya membuat sedikit atau tidak ada usaha menolong mereka. Kristus datang bukan memanggil yang saleh, tetapi orang-orang berdosa supaya bertobat. Dia ingin agar setiap jiwa menghargai kemanjuran darahNya sebagai yang tidak terbatas nilainya, sanggup menyelamatkan sebanyak-banyaknya yang akan dibujuk supaya datang kepadaNya. Dia mau setiap jiwa bangsa kita dibentuk menurut petaNya, mengingat bahwa Allah itu kekal, dan bahwa kasihnya dinyatakan dalam perdamaian Kristus, disukai oleh seluruh umat manusia, menyatakan nilai yang diberikan kepada umat manusia. Dia memanggil mereka datang kepadaNya untuk mendapat keselamatan. Kita harus datang kepada sumber segala kemurahan dan belas kasihan. Dia akan menggunakan manusia sebagai agenNya untuk memenangkan sesama manusia dari dosa. Letter 33.1898.



PASAL DUAPULUH TIGA

           
MENOLONG YANG MISKIN UNTUK MENOLONG DIRI MEREKA

Didiklah Orang Miskin Berdiri Sendiri.
Laki-laki dan perempuan dari Allah, orang-orang yang bijaksana dan tajam pemikirannya, seharusnya dipilih untuk mengurus yang berkekurangan dan yang miskin, pertama-tama dalam rumah seiman, orang-orang ini harus melapor ke gereja dan kepada penasihat apa yang harus dilakukan.

Gantinya mendorong orang miskin supaya berpikir bahwa mereka mendapat makanan dan minuman dengan bebas, atau mirip seperti itu, kita harus menempatkan mereka dimana mereka bisa menolong diri-sendiri. Kita harus berusaha menyediakan pekerjaan bagi mereka, dan jika perlu, ajarlah mereka bagaimana cara bekerja. Biarlah anggota keluarga miskin diajar bagaimana cara memasak, bagaimana membuat atau menambal baju mereka, bagaimana memelihara  rumah selayaknya. Biarlah anak lelaki dan perempuan diajar dengan ketrampilan atau pekerjaan. Kita mendidik orang miskin bagaimana bisa mandiri. Ini bisa jadi pertolongan yang tepat, karena itu bukan hanya membuat mereka bertahan tetapi itu akan menyanggupkan mereka untuk membantu orang lain. 6 T 278, 279.

Satu Panggilan Kepada Lelaki Pemikir dan Mempunyai Sarana.
Sering timbul pertanyaan: Apa yang dapat dilakukan dimana kemiskinan merajalela yang diperjuangkan pada setiap langkah? Dalam keadaan seperti ini bagaimana kita dapat meyakinkan orang dengan pemikiran yang benar tentang perbaikan? Tentu saja pekerjaan itu sulit: kecuali para guru, orang-orang pemikir, dan orang-orang yang memiliki sarana akan melatih talentanya dan akan mengangkatnya sebagaimana Kristus mengangkatnya seandainya Dia di tempat mereka satu pekerjaan penting akan tertinggal dan terlaksana. Informasi yang perlu tidak akan pernah dibuat kecuali para lelaki dan perempuan ditolong dengan satu kuasa diluar diri mereka sendiri. Mereka yang memiliki talenta dan kesanggupan haruslah menggunakan karunia ini untuk memberkati sesama manusia, berusaha menempatkan mereka pada pijakan dimana mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Begitulah seharusnya bahwa pendidikan yang diperoleh dari sekolah kita harus dipergunakan sebaik-baiknya.

Talenta yang dipercayakan Allah janganlah disembunyikan di bawah gantang atau dibawah tempat tidur. “Kamulah terang dunia,” kata Kristus. Mateus 5:14. Sementara anda melihat keluarga tinggal dalam gubuk dengan perabot yang serba kurang dan pakaian lusuh, tanpa alat, tanpa buku atau tanda perbaikan rumah, maukah anda menaruh perhatian pada mereka dan berupaya mengajar mereka bagaimana caranya memanfaatkan tenaga sebaik – baiknya, agar ada perbaikan, dan agar pekerjaan mereka mendapat kemajuan. 6 T 188, 189.

Firman Allah Menyatakan Jalan Keluar Masalah.
Ada laki-laki dan perempuan yang berhati besar, yang memperhatikan dengan gelisah keadaan orang miskin dan sarana apa yang bisa diperoleh untuk membebaskan mereka. Bagaimana yang menganggur dan yang tak punya rumah dapat ditolong untuk memperoleh berkat yang biasa dari persediaan Allah dan menghidupkan penghidupan yang dimaksudkan Allah bagi manusia untuk dihidupkan, itulah satu pertanyaan untuk mana banyak orang berusaha dengan sungguh-sungguh mencari satu jawaban.

Sekiranya manusia lebih memperhatikan ajaran dari Firman Allah, mereka akan menemukan jalan keluar untuk masalah yang membingungkan mereka. Banyak yang akan dipelajari dari Perjanjian lama tentang pekerjaan yang bermasalah dan pembebasan orang miskin. Dalam rencana Allah bagi bangsa Israel setiap keluarga mempunyai rumah tinggal di negri itu, dengan cukup luas tanah untuk lahan pertanian. Dengan demikian disediakan bagi kita sarana dan insentif untuk kehidupan mandiri yang berguna dan penuh kegiatan. Dan tidak ada rancangan manusia yang pernah membaiki rencana tersebut. Bagi dunia meninggalkan hutang, setinggi-tingginya, kemiskinan dan keadaan yang menyedihkan yang masih ada sampai hari ini….

Latihan industri di Israel dianggap sebagai satu tugas. Setiap ayah dituntut untuk mengajar ana-anaknya sesuatu ketrampilan yang berguna. Orang-orang paling besar di Israel dilatih untuk usaha industri. Satu pengetahuan akan tugas tentang ilmu kebidanan dianggap penting bagi setiap wanita. Kecakapan dalam tugas ini dianggap satu kehormatan bagi para wanita kelas yang lebih tinggi.
Pelbagai cabang industri diajarkan di sekolah nabi-nabi, dan banyak dari para pelajar mempertahankan diri dengan pekerjaan kasar….

Rencana hidup yang diberikan Allah kepada Israel dimaksudkan sebagai satu pelajaran utama bagi seluruh umat manusia. Jikalau prinsip ini diterapkan sekarang ini, betapa berbeda dunia ini?    MH, 183, 184.

Banyak Orang Boleh Memperoleh Rumah dan Tanah.
Dalam batas-batas alam yang luas, masih ada tempat bagi yang berkekurangan dan yang sedang menderita untuk mencari satu tempat tinggal. Pada ribaannya ada sumber yang cukup untuk menyediakan makanan bagi mereka. Terkubur di pedalaman bumi ada berkat bagi semua yang mau dan berani dan sabar mengumpulkan hartanya. Mengolah tanah adalah pekerjaan yang ditetapkan Allah bagi manusia di Eden, membuka ladang dimana orang banyak berkesempatan memperoleh bantuan….

Sekarang kalau orang miskin yang berjejal di kota dapat mencari tempat tinggal di tanah luas, mereka bukan hanya beroleh penghidupan tetapi juga kesehatan dan kebahagiaan yang belum mereka kenal. Bekerja keras, ongkos sederhana, ekonomi pas-pasan, sering kesukaran dan serba kekurangan akan menjadi bagian mereka. Tetapi betapa besar berkat yang akan menjadi milik mereka kalau meninggalkan kota, dengan daya tarik kejahatan, kerusuhan dan kejahatan, kesengsaraan dan kecurangan, ketimbang ketenangan, kedamaian dan kemurnian di desa….

Sekiranya mereka pernah rajin dan mandiri, sangat banyak orang yang mendapat bantuan, dorongan dan petunjuk. Banyak keluarga miskin untuk siapa pekerjaan misionaris yang lebih baik dapat dilakukan, ketimbang menolong mereka menetap di pedesaaan dan mempelajari bagaimana caranya mengolah kehidupan disana.  

Kebutuhan akan pertolongan seperti itu juga pengajarannya, itu tidak terbatas di kota. Bahkan di desa, dengan segala kemungkinan penghidupan yang lebih baik, banyak orang miskin yang sangat memerlukannya. Seluruh masyarakat sama sekali tanpa pendidikan dalam hal industri dan kebersihan….

Jiwa yang kejam, tubuh yang lemah dan bentuknya tak karuan, menyatakan akibat turunan kejahatan dan kebiasaan yang salah. Orang-orang ini harus dididik dari sejak semula. Mereka sudah menuntun hidup yang tak berubah, malas dan jahat, dan mereka perlu dididik untuk mengubah kebiasaan.

Bagaimanakah caranya mengubah mereka agar mengadakan perbaikan seperlunya? Bagaimana mereka bisa diarahkan kepada hidup ideal yang lebih tinggi? Bagaimana menolong mereka supaya bangkit? Apa yang dapat dilakukan sementara kemiskinan merajalela, dan harus dicegah pada setiap langkah?  MH 188 –193.

Satu  Pekerjaan Untuk Setiap Petani Kristen.
Para petani Kristen dapat melakukan pekerjaan misionaris sejati dalam menolong orang miskin mencari rumah di desa dan mengajar mereka mengolah lahan dan membuatnya produktif. Ajarlah mereka bagaimana menggunakan alat-alat pertanian, bagaimana menanam pelbagai tanaman, dan bagaimana menanam dan memelihara kebun buah-buahan.

Banyak orang yang mencangkul tanah gagal mendapat hasil karena kealpaan mereka. Kebun buah-buahan mereka tidak dipelihara dengan baik, tanaman itu tidak ditanam pada waktu yang tepat, dan mereka hanya manfaatkan tanah permukaan ketidaksuksesan mereka ditimpakan pada ketidaksuburan tanah. Saksi-saksi palsu didatangkan untuk mempersalahkan tanah bahwa, jika dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan yang berkelimpahan. Rencana sempit, hanya sedikit tenaga yang dikerahkan, metode pelajaran yang minim, berseru untuk reformasi. MH, 193.

Bahkan yang paling miskinpun dapat memperbaiki lingkungan dengan bangun lebih tepat dan bekerja lebih rajin….. Dengan rajin bekerja, dengan memanfaatkan kesanggupan secara bijaksana, dengan belajar menggunakan waktu, mereka akan sukses dalam meningkatkan dasar pemikiran sambil mengolah lahan pertanian. 6T188,189.

Membangun Usaha Industri.
Harus diperhatikan pembangunan pelbagai usaha industri agar keluarga-keluarga miskin mendapat pekerjaan. Tukang kayu, tukang besi, dan sebenarnya setiap orang yang mengetahui beberapa bidang pekerjaan yang berguna harus merasakan satu tanggungjawab mengajar dan menolong orang dungu dan yang menganggur.

Dalam penginjilan kepada orang miskin ada tersedia ladang luas pelayanan  bagi kaum wanita begitu juga bagi kaum pria. Jurumasak yang trampil, penunggu rumah, penjahit wanita, perawat --- diperlukan bantuan dari semua ini…..

Keluarga misionari diperlukan untuk menetap di tempat kosong. Biarlah para petani, ahli keuangan, pembangunan, dan mereka yang ahli dibidang seni dan keahlian supaya pergi ke ladang yang tertinggal untuk mengolah tanah, membangun industri, menyediakan tempat tinggal sederhana bagi mereka sendiri, dan menolong tetangga mereka. MH,194.

Menolong Orang Untuk Menolong Diri Sendiri.
Dengan instruksi dibidang praktis sering kita dapat menolong orang miskin secara efektif. Menurut aturan mainnya, mereka yang tidak terlatih bekerja tidak memiliki kebiasaan industri. Kesabaran dan ekonomi, dan penyangkalan diri, Mereka tidak mengetahui bagaimana cara mengatur. Sering karena kurang berhati-hati dan pertimbanggan sehat, ada yang terbuang, yang seyogianya mempertahankan keluarga dalam kesopanan dan kesenangan hidup jika digunakan dengan teliti dan cara yang ekonomis. “Ada banyak persediaan makanan dalam pengolahan tanah oleh orang miskin; tetapi itu dirusak oleh karena kurang pertimbangan.”

Kita bisa memberikan sesuatu kepada orang miskin dan tidak merugikan mereka, dengan mengajar mereka supaya mandiri…..

Kedermawanan sejati menolong orang untuk menolong diri mereka sendiri…. Kemurahan hati yang sejati berarti lebih dari pada pemberian saja. Itu berarti satu perhatian yang sungguh-sungguh dalam kesejahteraan orang lain. Kita harus berusaha memahami kebutuhan orang miskin dan yang susah, dan memberi pertolongan kepada mereka yang paling menguntungkan bagi mereka. Untuk memberi perhatian, waktu dan usaha itu jauh lebih berharga dari pada hanya memberikan uang. Tetapi itulah kedermawanan sejati. MH.194.195.
           
Diperlukan Kuasa Usaha Fisik dan Moral.
Kuasa usaha fisik dan moralitas disatukan dalam ikhtiar membaharui dan membaiki. Kita berusaha menggali pengetahuan dalam bidang fisik dan moralitas, agar kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Kita berusaha menghidupkan injil dalam segala sikapnya, yaitu berkat-berkat jasmani dan rohani yang dapat dirasakan disekitar kita. 6T189.

Terluka Tanpa Disadari.
Kita membuat kesalahan dalam memberi hadiah kepada orang miskin yang bukan menjadi berkat bagi mereka, menuntun mereka supaya merasakan bahwa mereka tidak perlu mendesak diri untuk mempraktekkan ekonomi, karena orang lain tidak akan mengiginkan mereka supaya menderita. Kita tidak perlu lamban dan mendukung kebiasaan memuji diri dengan memiliki sarana bermalas-malas. Historical Sketches P. 293

Anda boleh saja memberikan kepada orang miskin, dan menyakiti mereka, karena anda mengajar mereka supaya mandiri. Gantinya, ajarlah mereka untuk menunjang diri mereka sendiri. Ini akan menjadi pertolongan yang sebenarnya. Yang berkekurangan harus ditempatkan dalam posisi dimana mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Manuscript 46,1898.

Tidak Ditunjang Dalam Kemalasan.
Alkitab mengajarkan bahwa jika seseorang tidak bekerja, dia tidak makan. Tuhan tidak menuntut orang yang bekerja keras untuk mendukung mereka yang tidak rajin. Akan terbuang  waktu, kurang usaha, yang menuntun kepada kekurangan dan kemiskinan. Jika kesalahan ini tidak dilihat dan dibetulkan oleh mereka yang memanjakannya, apa yang boleh dilakukan demi mereka sama saja dengan menaruh harta dalam keranjang yang berlubang-lubang. Tetapi ada kemiskinan yang tak terelakkan, dan kita mengatakan kelembutan dan belas kasihan terhadap mereka yang tidak beruntung. RH, Jan,3,1899.


Miskin Untuk Meminta Nasihat.
Ada segolongan saudara-saudara yang miskin yang tidak bebas dari penggodaan. Mereka adalah para pemimpin yang buruk, mereka tidak memiliki pertimbangan sehat, mereka ingin memperoleh harta tanpa menunggu proses usaha yang tekun, sebagian begitu terburu-buru meningkatkan kondisi mereka yang menyangkut bermacam-macam usaha tanpa meminta nasihat orang yang berpertimbangan sehat dan yang berpengalaman. Jarang disadari pengharapan mereka; gantinya memperoleh, mereka kehilangan, kemudian datanglah penggodaan kecondongan merasa iri terhadap orang kaya. Benar-benar mereka ingin mendapat keuntungan dari kekayaan saudara-saudaranya, dan merasa dicobai kalau tidak. Tetapi mereka tidak layak menerima bantuan khusus, mereka merasa yakin bahwa usaha mereka sudah berantakan. Mereka sudah berubah dalam bisnis dan penuh keinginan dan kepedulian yang  sedikit berhasil. Orang-orang seperti itu harus mendengar nasihat mereka yang berpengalaman. Tetapi sering terjadi, merekalah yang paling akhir meminta nasihat. Mereka menganggap yang lebih sehat pertimbangan mereka sehingga tidak perlu diajar.

Sering mereka ini adalah orang-orang yang tertipu oleh para penjaga hak paten yang lihai dan tajam yang kesuksesannya bergantung pada seni penipuan. Ini harus dipelajari bahwa jangan dipercayai para penjaga hak paten yang demikian. Tetapi saudara-saudara kita terlalu percaya tentang hal-hal yang harus dicurigai dan dihindarkan. Mereka tidak mengerti nasihat Paulus kepada Timoteus; “ Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.” 1 Timotius 6:6. “Asal ada makanan dan pakaian cukuplah.” 1 Timotius 6:8. Jangan yang miskin berpendapat bahwa orang kaya hanyalah penipu. Sementara orang kaya menggenggam apa yang mereka miliki dengan cara menipu, dan berusaha lebih banyak lagi, orang miskin berada dalam lebih banyak lagi, orang miskin berada dalam bahaya menipu kekayaan orang kaya. 1T480.481,
           
Rela Menerima Nasihat.
Banyak orang yang kurang bijaksana mengatur perekonomian. Mereka tidak mempertimbangkan sesuatu dengan baik dan lebih berhati-hati. Orang seperti itu janganlah mempercayai pertimbangan mereka yang kurang sehat, tetapi perlu meminta nasihat saudara-saudara mereka yang berpengalaman. Mereka yang mempunyai pertimbangan sehat tentang perekonomian tidak mau mencari nasihat. Biasanya mereka berpikir bahwa mereka memahami bagaimana caranya menjalankan usaha dunia dan tidak mau mengikuti nasihat. Mereka salah melangkah lalu menderita akibatnya saudara-saudara mereka merasa sedih melihat penderitaan mereka, lalu menolong mereka yang dalam kesulitan. Kepemimpinan mereka yang tidak bijaksana mempengaruhi jemaat. Diperlukan sarana dari perbendaharaan Allah yang harus dimanfaatkan untuk memajukan pekabaran kebenaran zaman ini.

Sekiranya saudara-saudara yang malang ini mengikuti kursus sederhana dan mau dinasihati dan dituntun oleh saudara-saudara mereka, dan kemudian dibawa kejalan yang sudah diluruskan, saudara-saudara mereka harus merasa bahwa itu adalah tugas mereka supaya dengan hati gembira membantu mereka keluar dari kesulitan. Tetapi jika mereka tetap mengikuti cara sendiri dan bersandar pada pertimbangan sendiri, biarlah mereka dibiarkan merasakan secara langsung semua akibat   jalan   mereka   yang   tidak   bijaksana   dan   belajar  dari   pengalaman   bahwa “Kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.” Amsal 24 : 6. Umat Allah harus bergantung satu dengan yang lain, agar kekurangan dari yang seorang dapat dipenuhi dengan kecukupan orang lain.  RH. April 18,1871.

Kebanyakan Orang Miskin Dapat Menolong Diri Sendiri.
Di negeri kita yang berkelimpahan ini sedikit saja orang yang benar-benar begitu miskin sehingga membutuhkan pertolongan. Jika mereka mau mengejar arah yang benar, hampir di setiap kasus, mereka hampir bisa berada diatas kekurangan. Nasihat saya kepada orang kaya ialah: Perlakukanlah saudara-saudara yang miskin itu lebih bebas, dan gunakanlah saranamu untuk memajukan pekerjaan Allah. Orang miskin yang layak, mereka yang jatuh miskin karena nasib sial dan penyakit, berhak mendapat pemeliharaan dan pertolonganmu secara khusus. “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.” 1Petrus 3:8.  1 T. 481.

Jalankan Peratuan Emas.
Sering Allah mengangkat seseorang yang mau melindungi orang miskin untuk tidak ditempatkan dalam posisi yang bagi mereka adalah satu kerugian, kendatipun itu satu keadaan yang merugikan bagi mereka. Inilah kewajiban seorang kepada sesamanya. Memanfaatkan kebodohan seseorang karena dia tidak dapat memahami hasil dari satu tindakan, itu tidak benar. Adalah kewajiban saudaranya untuk menjelaskan masalah itu dengan setia di hadapannya, dalam segala sikapnya, agar dia tidak bertindak membabibuta, dan melumpuhkan sumbernya. Apabila orang menjalankan peraturan emas, apa yang kamu kehendaki orang lain berbuat bagimu, lakukanlah itu kepada mereka, banyak kesulitan yang timbul akan dapat diatasi. Letter 85, 1896.



PASAL DUPULUH EMPAT

MISKIN UNTUK MELATIH KEDERMAWANAN

Bukan Jumlahnya, Tetapi Kasih Yang Tepat.
Yang miskin tidak dikucilkan dari kesempatan menyumbang. Mereka, begitu juga yang kaya, boleh melakukan sebagian dari pekerjaan ini. Pelajaran yang diberikan Kristus tentang dua peser kepunyaan janda yang menunjukkan kepada kita bahwa persembahan sukarela terkecil yang diberikan orang miskin, kalau diserahkan dari hati yang penuh kasih, diterima sebagai sumbangan terbesar dari orang kaya. Dalam keseimbangan kaabah, pemberian orang miskin yang diberikan atas kasih akan Kristus, itu diperhitungkan bukan sesuai jumlah yang diberikan, tetapi sesuai dengan kasih yang mendorong pengorbanan itu. RH, Oct.10,1907.

Pengorbanan Juga Diperlukan Orang Miskin.
Sebagian orang yang miskin dalam harta dunia cocok untuk menempatkan kesaksian di pundak orang-orang yang mempunyai harta. Tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka juga mempunyai kewajiban. Allah menuntut mereka untuk mengadakan korban. RH  April 18.1871.
           
Dia Melakukan Apa Yang Ia Dapat Lakukan.
Juruselamat memanggil murid-muridNya kepadaNya menawarkan tanda kemiskinan janda itu pada mereka. Kemudian kata-kata pujian jatuh ketelinganya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan ke dalam peti persembahan, air mata kegirangan membasahi matanya sewaktu dia merasa bahwa tindakannya dimengerti dan dihargai. Banyak yang mungkin menasihati dia supaya menyimpan persembahannya yang sedikit sekali untuk digunakan sendiri. Kalau diserahkan ke tangan imam yang berkecukupan, itu akan tenggelam diantara persembahan-persembahan yang berharga yang dibawa kedalam peti persembahan. Tetapi Yesus memahami motivasinya. Dia percaya bahwa pelayanan di kaabah ditentukan Allah, dan dia rindu melakukan semampunya untuk mempertahankan itu, Dia melakukan apa yang ia dapat lakukan, dan tindakannya adalah tugu peringatan dalam ingatannya sepanjang masa, dan kegembiraannnya sampai kepada kekekalan. Hatinya mengerti pemberiannya, nilainya diperhitungkan bukan dengan nilai logam itu, tetapi dengan kasihnya kepada Allah dan perhatiannya terhadap pekerjaanNya yang mendorong perbuatan itu.

Tentang janda miskin itu Yesus berkata: “Janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.” Orang kaya memberikan dari kelebihannya, banyak diantara mereka diperhatikan dan dihormati oleh orang banyak. Sumbangan mereka yang besar tidak mengurangi kesenangan mereka bahkan kemewahan mereka; mereka tidak memerlukan pengorbanan, dan dalam nilai tak dapat dibandingkan dengan uang peser janda itu.

Motivasilah yang memberikan sifat kepada tindakan kita, menyerahkannya dengan celaan atau nilai moralitas yang tinggi. Bukan perkara-perkara besar yang dilihat oleh semua mata dan dipuji oleh semua lidah yang dianggap Allah paling berharga. Tugas sederhana yang dilakukan dengan gembira, persembahan yang sedikit yang tidak dipamerkan dan tidak ada mata manusia yang menilainya tidak berbahaya, sering berdiri paling tinggi dihadapanNya. Hati pengasih yang beriman lebih berharga kepada Allah ketimbang pemberian yang paling mahal. Janda miskin itu menyerahkan hidupnya untuk melakukan sedikit seperti yang sudah dilakukannya. Dia mengurangi makanannya agar dapat memberikan dua peser itu kepada usaha yang disukai. Dan dia melakukannya dalam iman, yakin dan percaya bahwa Bapanya yang disorga tidak akan melupakan kebutuhannya yang besar. Roh yang tidak mementingkan diri dan iman kekanak-kanakan inilah yang memenangkan pujian Juruselamat.

Diantara orang miskin banyak yang rindu menunjukkan rasa terimakasih mereka kepada Allah karena rahmat dan kebenaranNya. Mereka sangat suka membagikan kepada saudara-saudara mereka yang lebih makmur dalam mempertahankan pekerjaanNya. Janganlah ditolak orang-orang seperti ini. Biarkan mereka meletakkan uang pesernya dalam  Bank Sorga. Jika diserahkan dengan hati yang penuh kasih kepada Allah hal-hal yang kelihatan sepele ini menjadi persembahan yang disucikan, persembahan tak berharga, yang membuat Allah senyum puas dan memberkatinya. DA. 614-616.

Bangaimana Tanggapan Jemaat Makedonia.
Paulus menulis kepada jemaat Korintus : “Saudara – saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.”
           
Waktu itu terjadi bala kelaparan di Yerusalem, dan Paulus mengetahui bahwa banyak orang kristen tercerai berai di sekitar Yerusalem, dan yang tinggal disana nampaknya kehilangan rasa simpati manusia dan terbuka bagi permusuhan agama. Oleh sebab itu dia membujuk gereja-gereja untuk mengirim bantuan keuangan kepada saudara-saudara di Yerusalem. Jumlah yang dikumpulkan dari gereja-gereja melebihi yang diharapkan rasul-rasul. Didesak oleh kasih Kristus, orang-orang percaya memberi dengan lumrah, dan mereka dipenuhi dengan keberanian karena dengan demikian mereka menyatakan rasa terimakasih kepada Penebus dan kasih sayang kepada saudara-saudara mereka. Inilah dasar kedermawanan yang sejati sesuai dengan Firman Allah.  6 T. 271. 272.

Sesuai Dengan Talenta Yang Sudah Dipercayakan.
Tentang jemaat di Makedonia kita membaca : “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Kemudian saudara-saudara yang mengaku Kristen, adakah diantara kita yang berpikir bahwa kita akan dimaafkan walaupun tidak melakukan apa-apa untuk kebenaran karena kita miskin? Kita menghargai terang kebenaran yang berharga sebagai harta kekayaan kekal yang tak terperikan. Kita harus menanamkan satu pengaruh seimbang dengan talenta yang sudah dipercayakan, apakah kita kaya atau miskin, tinggi martabat atau rendah, dungu atau terpelajar. Kita adalah hamba-hamba Kristus, sebagaimana Tuhan mengharapkan kita supaya melakukan yang terbaik. RH, Sep. 4, 1894.